RealPad Bunaken memiliki ukuran layar 10 inch. Bodinya cukup solid dengan balutan metal sehingga menimbulkan kesan kokoh. Beratnya mencapai 560 gram dan ketebalan 8,4 mm.
Nyaman digenggam tetapi harus berhati – hati agar tablet tidak meleset dan jatuh karena tablet ini agak licin.
Bagian pada layarnya sendiri sudah menggunakan pelindung anti gores Gorilla Glass. Sebuah kelebihan yang cukup signifikan sehingga pengguna cukup tenang selama memakainya. Paling tidak, dapat bertahan dari goresan – goresan ringan.
Cukup banyak tombol dan port di sekeliling bodi RealPad Bunaken. Tombol standar seperti volume, tombol on off, konektor pengisi daya, serta headphone jack juga disediakan. Terdapat juga port microSD dan SIM card.
Layar 10 inci yang diusung RealPad Bunaken mengusung resolusi 1280 x 800. Cukup jernih untuk dilihat.
User interface juga tampak berbeda dengan sistem operasi Android sebelumnya. Ice Cream Sandwich atau Android 4.0 ini adalah perpaduan antara Android Gingerbread dan Android Honeycomb.
Yang sangat jelas terlihat adalah tidak ada lagi tombol navigasi fisik di tablet Android 4.0. semua operasional tablet kini dilakukan melalui layar sentuh yang terdiri dari tombol virtual Back, Home, dan Recent Apps.
RealPad Bunaken kelihatan gagah dengan prosesor quad core nVidia 1,5GHz dan RAM 1GB. Tablet ini dilengkapi dengan kamera resolusi lumayan besar. 8 megapixel di bagian belakang dan 2 megapixel untuk bagian depan. Foto yang dihasilkan cukup baik. Terdapat pula lampu flash untuk membantu penerangan.
Baterai RealPad Bunaken dapat bertahan selama 8 jam untuk memutar video. Tablet ini juga sudah dilengkapi dengan slot SIM Card sehingga bisa terkoneksi dengan jaringan seluler selain melalui WiFi.
RealPad Bunaken memang masih langka di pasaran. Berbekal prosesor quad core serta sistem operasi Android 4.0, tablet ini punya nilai lebih tersendiri. Beberapa kelemahan yang ada tidak sampai di taraf yang mengganggu.
Tablet yang telah beredar pada pertengahan bulan Maret lalu. RealPad Bunaken dijual dengan harga 4,7 juta rupiah.
via | okto magazine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar