Dengan keberadaan handphone Motorola Atrix tersebut, diharapkan komunikasi yang terjalin antara para prajurit dengan komandan dapat terjadi dengan baik. Terlebih jika terdapat tugas mendadak.
Dalam handphone tersebut, seorang komandan bisa mewanti-wanti bawahannya bahwa terdapat bahaya yang menuju ke posisi tersebut. Dan, pada saat yang bersamaan, akan muncul icon pada peta di perangkat Android prajurit. Dan, hal ini pun bisa berlaku sebaliknya.
Dengan penggunaan handphone Android oleh pihak militer, nampaknya semakin mengukuhkan keunggulan OS yang dibuat oleh Google dibandingkan iOS milik Apple atau Windows Phone besutan Microsoft.
Seperti diketahui, perangkat militer tentunya harus memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. Dan, nampaknya pihak militer Amerika memandang bahwa Android memiliki hal tersebut.
Motorola Atrix sendiri merupakan sebuah handphone Android untuk kalangan high end. Handphone ini pertama kali diluncurkan oleh Motorola pada April 2011 dengan memakai OS Android Frozen Yogurt atau Froyo 2.2. Selain itu, handphone ini dilengkapi dengan Biometric fingerprint reader yang menjanjikan tingkat keamanan tinggi serta terdapat kaca pelindung Gorilla Glass yang membuat handphone ini tahan akan benturan.
Jika hal ini berlaku bagi para prajurit Amerika, kira – kira kapan prajurit Kopassus milik Indonesia yang dikenal sebagai prajurit elit bisa menggunakan perangkat serupa?
via sidomi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar