Ada yang baik ada juga yang jahat, namun sayangnya perbedaan itu sangatlah samar sehingga sulit dibedakan. Termasuk mereka yang suka membobol akun kita juga setiap saat mengintai. Jika akun media sosial kita telah dibajak orang, makagawat! Sebab, urusannya bisa panjang.
Misalnya, dari yang paling ringan, akun kita tersebut bisa kemudian di-'freeze' atau dinonaktifkan begitu saja. Sehingga kita akan kehilangan berbagai relasi dengan orang lain -- apalagi jika selama ini hubungan komunikasinya hanya terjalin melalui layanan sosial media tersebut.
Adapun resiko yang menengah adalah jika kemudian akun kita dilakukan untuk melakukan penipuan. Baik dalam modus jual-beli, permintaan bantuan pengiriman dana/pulsa, dan sejenisnya. Sedangkan resiko yang paling berat adalah jika sampai terjadi pelanggaran privasi, dan/atau pencemaran nama baik atas diri kita atau relasi kita.
Kita yang mungkin sudah jadi korban pencurian/pembajakan akun, masih saja harus direpotkan dengan masalah-masalah yang timbul karenanya. Jadi, jangan sembarangan dalam menggunakan akun media sosial apapun. Jika kita sangat berhati-hati menjaga KTP/SIM kita agar tidak hilang -- karena repot mengurusnya ataupun karena identitas diri kita yang tertulis didalamnya, maka untuk akun media sosial kita perlu super ekstra lebih berhati-hati lagi.
Ada sejumlah tips dan trik agar akun kita tidak (mudah) dibajak orang, semisal dengan menggunakan password yang mudah diingat oleh kita sendiri tapi sulit ditebak oleh orang lain. Kemudian hindari menggunakan layanan online yang mengharuskan kita memasukkan password, ketika menggunakan internet di tempat publik yang kita tidak yakin keamanannya.
Kalaupun kita memang harus sering mengakses internet di tempat publik, usahakan password yang kita pakai tidak 'one for all' artinya satu untuk semua akun kita. Karena begitu satu password sudah bocor ke orang lain, maka urusannya jadi semakin rumit.
via | DETIKINET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar